Kenapa pilih skincare lokal? Pasar skincare tidak hanya diramaikan oleh merk lokal tapi juga merk asing baik dari Korea, Amerika, hingga Eropa. Sejak 2017, merk lokal semakin menggeliat dan mulai mendapat tempat tersendiri di masyarakat. Membuktikan bahwa produk skincare dalam negeri saat ini juga tidak kalah bagus dengan merk luar negeri. Tapi apakah hanya itu saja yang bisa dijadikan alasan agar kita lebih memilih skincare lokal ketimbang skincare luar?
Seiring dengan perkembangan industri kecantikan di Indonesia, animo masyarakat terhadap merek kosmetik lokal semakin meningkat secara signifikan. Merk kosmetik lokal menjadi daya tarik tersendiri bagi skincare enthusiast karena kemampuan brand lokal dalam memahami produk yang lebih sesuai dengan jenis kulit, warna kulit, dan kebutuhan konsumen lokal. Selain itu, faktor lain yang menjadi latar belakang tingginya animo terhadap merek kosmetik lokal yaitu kualitas produk yang semakin kompetitif dengan standar produksi, bahan baku, dan regulasi yang baik, dengan harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan merek internasional.
Berdasarkan data pada tahun 2022 di atas, bisa kita lihat bahwa pasar skincare lokal di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Terbukti dari 5 merk perawatan wajah terlaris, 3 diantaranya merupakan brand lokal dan kita patut berbangga diri bahwa ternyata produk skincare Indonesia mampu bersaing dengan brand asing seperti Skintific dan Garnier.
Bicara tentang brand skincare lokal, saya sendiri sejak menyadari produk skincare lokal mulai membanjiri pasar Indonesia, saya jadi terpikir kenapa kita sebagai masyarakat tidak mulai mendukung produk lokal? Maka dari itu, saya sempat membuat hashtag khusus #PilihSkincareLokal di Instagram, dengan harapan semakin banyak orang yang aware bahwa skincare lokal sekarang itu nggak kalah bagus dengan produk asing dan kenapa kita nggak mendukung produk ‘saudara’ sendiri, ya kan?
Jadi kenapa kita perlu mendukung skincare lokal?
1. Mendukung roda perekonomian Indonesia
Kenapa dengan menggunakan skincare lokal kita jadi bisa membantu perekonomian Indonesia? Soalnya dengan kita rajin membeli skincare lokal, otomatis rantai perputaran produksi-distribusi-konsumsi bisa berjalan dengan baik. Perusahaan bisa memutar keuntungan yang mereka peroleh untuk pengembangan dan memproduksi produk, serta bisa menambah penghasilan pajak negara secara domestik. Apalagi, cukup banyak perusahaan skincare lokal masih berstatus UMKM dan UMKM sendiri merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia saat ini.
Efek jangka panjang, bukan tidak mungkin suatu hari skincare lokal kita bisa melakukan ekspansi ke luar negeri. Bangga nggak sih kalau kayak begitu? Ketika kita lagi plesiran ke luar negeri dan melihat salah satu brand lokal kebanggan kita nangkring di salah satu etalase. Nggak cuma produk Korea aja yang banjir di Indonesia, tapi produk kita juga dikenal sama negara luar. Salah satu brand lokal yang saya tahu sudah mulai bergerak ke pasar asing adalah brand Somethinc. Mereka sudah mulai memasukan produk ke pasar Asia Tenggara, dimulai dari Singapura. Semoga kelak bisa sampai ke negara Korea dan dunia ya!
2. Harga produk lokal lebih bersahabat
Mates juga pasti sadar kalau yang namanya produk impor harganya bisa 2x lipat dari harga produk lokal. Hal ini disebabkan karena adanya pajak bea cukai dan PPN yang dibebankan ke harga produk asing sehingga menjadi lebih mahal. Sementara produk skincare lokal harganya jauh lebih bersahabat dibanding skincare luar negeri karena tidak dikenakan pajak bea cukai, hanya dikenakan PPN. Dengan membeli skincare lokal otomatis kita bisa menghemat uang dan uang yang dihemat tersebut bisa kita anggarkan untuk tabungan, investasi, atau plesiran sesekali.
3. Skincare lokal dibuat sesuai ciri khas kulit orang Indonesia
Namanya skincare lokal sudah pasti dibuat dengan menyesuaikan jenis dan permasalahan kulit orang Indonesia karena tipikal kulit kita tidak bisa disamakan dengan mereka yang tinggal di negara 4 musim. FYI, di negara 4 musim biasanya mereka memiliki koleksi skincare tersendiri sesuai masing-masing musim. Contoh: di musim panas mereka cenderung memakai skincare yang bertekstur ringan dan ketika musim dingin mereka akan memakai skincare yang lebih thick agar bisa ekstra melembabkan kulit. Udara dingin akan membuat kulit bisa menjadi sangat kering, lho. Nah, kalau kita nggak paham soal ini bisa jadi kita salah beli, malah beli skincare untuk musim dingin yang biasanya bertekstur lebih kental dan pekat.
Untuk kita yang hidup di iklim tropis tentu tidak cocok dengan skincare bertekstur tebal dan lebih cocok dengan yang bertekstur lebih ringan. Permasalahan kulit yang dihadapi juga pastinya berbeda. Di Indonesia, bisa dibilang masalah kulit yang banyak dihadapi adalah kulit berminyak dan berjerawat, serta masalah kulit kusam.
4. Kualitas skincare lokal tidak kalah bagus dengan skincare asing
Masih melanjutkan poin 3 di atas, saya sendiri sudah merasakan bahwa kualitas produk lokal sekarang juga bagus-bagus kok. Contohnya seperti produk Wardah Bright Oil Control Moisturizer Day Cream ini. Krim pagi yang ditujukan untuk kulit berminyak tapi ingin memiliki kulit cerah dan sudah dilengkapi dengan proteksi sunscreen SPF 30 PA+++. Walau sudah memiliki proteksi sunscreen, tekstur produk masih terbilang ringan dan tidak membuat kulit berminyak. Saya termasuk salah satu orang yang suka memakain produk ini karena memberikan efek tone-up, matte finish seperti memakai alas bedak, dan punya aroma seperti permen karet.
5. Sudah teruji oleh lembaga independen yang kredibel
Produk lokal yang berkualitas di Indonesia sudah pasti lolos uji melalui lembaga independen yang kredibel. Contohnya seperti Wardah merupakan salah satu produk lokal hasil karya PT Paragon Technology and Innovation. Produk Wardah Bright Oil Control Moisturizer Day Cream ini sudah menyertakan nilai SPF dan PA pada produknya. Pencantuman nilai SPF dan PA bukanlah sekadar angka belaka tapi sudah melalui uji klinis melalui lembaga independen seperti Skinproof. Tentunya, Mates masih ingat kan dengan isu nilai SPF dan PA palsu yang sempat ramai di media sosial, kan? Namun, untuk produk seperti Wardah dan brand-brand lokal lain yang sudah melewati tahap uji di Skinproof, tidak perlu ragu lagi ya sama kredibilitas produknya. Berikut ini brand-brand lokal yang sudah menguji produknya melalui Skinproof:
Ngomong-ngomong soal Skinproof, mereka ini merupakan anak perusahaan Arya Noble yang bergerak di bidang evaluasi produk kosmetik dan riset konsumen, sejak 2017 telah dipercaya oleh berbagai perusahaan kosmetik ternama dalam hal consumer insight, cosmetic claim support, sensory research hingga konsultasi dan layanan regulasi.
“Skinproof membantu pelaku usaha kosmetik mulai dari proses product development, cost reduction, identifikasi keunikan produk, benchmarking dengan produk sejenis atau kompetitor, hingga respon konsumen, untuk mengembangkan produk terbaik yang aman dan sesuai regulasi. Apalagi saat ini konsumen semakin paham akan kandungan dan keamanan produk kosmetik, sehingga mendorong produsen kosmetik untuk terus berinovasi mengembangkan produk yang layak dan sesuai dengan regulasi.”
Theresia Sinandang, Head of Skinproof
Singkat kata, klaim-klaim pada produk yang sudah teruji oleh Skinproof adalah memang berdasarkan hasil data uji penelitian yang valid dan bukan sekadar karangan belaka untuk menarik hati konsumen agar membeli produknya. Sudah saatnya kita sebagai konsumen juga mulai cermat memilih kosmetik yang baik dan yuk, mari kita #PilihSkincareLokal!
Skinproof PT Derma Lab Asia
Gedung Pharmacore, Jl. Arjuna Utara No.52, Duri Kepa,
Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11510
Website | Instagram