Drama Forever and Ever merupakan lanjutan dari drama One and Only yang sudah tayang dan tamat duluan. Keduanya berasal dari 1 buku novel yang sama. Berikut ini adalah review saya tentang drama Forever and Ever versus novelnya.
Hingga saat ini, drama Forever and Ever masih memuncaki ranking kategori trending drama di platform iQiyi Indonesia. Sepertinya sekuel drama ini lebih banyak diminati dibanding pendahulunya yang berakhir menyedihkan. Apakah drama ini bisa diikuti tanpa menonton One and Only dulu? Menurut saya bisa saja karena saya juga belum menonton prekuelnya dan langsung tancap ke drama Forever amd Ever ini. Tapi supaya tidak bingung kalian bisa membaca rekap sinopsis One and Only di blog Cyn Lynn terlebih dahulu atau baca review drama One and Only yang sudah saya tayangkan sebelumnya.
Saya sendiri sudah menonton drama Forever and Ever hingga tamat (fast track) dan sudah membaca novelnya di Wattpad The Red Bible juga. Cerita versi novelnya sangatlah manis dan sarat adegan romantis yang bisa dipastikan tidak bakal muncul di dramanya.
Selayaknya drama adaptasi, cerita drama Forever and Ever versi novel dan drama pasti memiliki perbedaan. Apalagi peraturan penyiaran di Tiongkok tampaknya lebih ketat dibanding Indonesia.
Kalau kalian bertanya-tanya apakah ada simbol-simbol keterkaitan antara drama One and Only dengan drama Forever and Ever, kalian bisa mencarinya sinopsis drama Forever and Ever milik Cyn Lynn.
Sebelum lanjut baca, saya peringatkan dulu bahwa artikel ini berpotensi mengandung spoiler ya!
Memori Shi Yi
Versi novel diceritakan bahwa Shi Yi memiliki ingatan kehidupan lampaunya, terutama kisah cintanya dengan P. Nanchen yang berakhir tragis.
Versi drama Forever and Ever, tidak dijelaskan secara eksplisit bahwa Shi Yi memiliki ingatan tersebut. Hanya saja di akhir episode ketika dia sedang koma, Shi Yi memimpikan masa lalunya bersama Zhousheng Chen.
Di awal episode, ingatan Shi Yi tentang P. Nanchen digantikan dengan Shi Yi sedang mengerjakan proyek drama One and Only (周生如故), dimana pemeran wanitanya dia sulih suarakan. Dari kisah itulah dia merasa familiar dengan nama Zhousheng Chen, yang kemudian mendorongnya nekat berkenalan dengan Zhousheng Chen.
Tema reinkarnasi sepertinya dilarang dalam UU penyiaran RRC, maka dari itu dalam drama Shi Yi diceritakan tidak punya ingatan masa lalu. Hanya beberapa gesture kecil yang bisa dikorelasikan dengan drama sebelumnya, One and Only, bahwa mereka adalah reinkarnasi dari P. Nanchen dan Cui Shi Yi.
Karakter Shi Yi dan Zhousheng Chen
Dalam novelnya, karakter Shi Yi memang digambarkan sebagai pihak yang lebih aktif dan berinisiatif pada masa awal hubungan dengan Zhousheng Chen-berdasarkan pada ingatan masa lalunya. Sementara versi dramanya, karakter Shi Yi justru digambarkan sedikit lebih agresif terhadap Zhousheng Chen.
Untuk karakter Zhousheng Chen versi novel, di masa awal perkenalannya dengan Shi Yi memang digambar sebagai pribadi yang tenang, berwibawa, sopan, dan kalkulatif dalam setiap langkahnya. Dalam versi drama Forever and Ever, Chen digambarkan sebagai pribadi introvert dan nerdy yang suka gugup ketika berhadapan dengan Shi Yi, sedikit lebih lamban dan pasif dalam hal asmara. Kesamaan diantara 2 versinya barangkali adalah they are really slow in love, but once they do, they give it all. Terutama sikap attention to detail-nya yang bisa membuat wanita merasa sangat dicintai.
Bagian yang ada di drama Forever and Ever tapi tidak ada di novel
Panggilan taksi untuk Shi Yi
Sehabis mengunjungi Kuil Qing Long di Xi’an, Shi Yi dkk kesulitan kendapatkan taksi di tengah peak hour. Chen melalui ponsel He Shan memesankan taksi untuk Shi Yi dkk yang kesulitan mendapatkannya. Taksi yang dipesan pun bukan taksi biasa, tapi menggunakan mobil Mercedez Benz. Seakan ingin memberi sinyal bahwa Zhousheng Chen ini bukanlah sekadar profesor akademis biasa.
Catatan: Xi’an ini dulunya bernama Chang’an, ibukota dinasti kerajaan-kerajaan Tiongkok selama berpuluh turunan lamanya. Xi’an atau Chang’an inilah tempat dimana awal kisah P. Nanchen dan Cui Shi Yi dimulai, dan berakhir. Lokasi ini dipilih MBFB sebagai titik keberangkatan hubungan Chen dan Shi Yi, secara tersirat mengindikasikan kelanjutan cinta yang tertunda dari kehidupan sebelumnya sebagai P. Nanchen dan Cui Shi Yi.
Klarifikasi status pertunangan Zhousheng Chen
Di acara makan malam bersama kolega Zhousheng Chen, Shi Yi mendengar rumor kalau Chen sudah punya tunangan dan hatinya menjadi gelisah karenanya. Sepanjang perjalanan pulang, Shi Yi tidak mengucap sepatah kata pun, hanya sibuk dengan pemikirannya sendiri.
Chen pun sebenarnya juga tanpa sengaja mendengar rumor yang dihembuskan oleh koleganya ini, dan seperti mengetahui isi kepala Shi Yi, begitu turun dari taksi ia segera mengklarifikasi statusnya bahwa saat ini ia sedang tidak bertunangan dengan siapapun.
Versi novelnya, klarifikasi Chen ini dilakukan belakangan, ketika ia hendak mengutarakan niatnya ingin bertunangan dengan Shi Yi.
Pernyataan cinta dengan simbolis angka
Tidak sedikit cara Chen menyampaikan rasa cintanya pada Shi Yi melalui simbol-simbol angka, dimulai dari:
- Hadiah koin 1 yuan buatan tahun 2011 (er ling shi yi = ai ni shi yi) yang artinya hanya mencintai Shi Yi seorang.
- Pemilihan tanggal pernikahan 11 Mei (5/11 = wu shi yi = aku dan Shi Yi).
- Pelaksanaan upacara pernikahan di bulan November (bulan ke-11).
Chinese numbers idiom juga masih disematkan pada nomor ponsel Shi Yi.
13141152099
Makna dari nomor telepon Shi Yi adalah “Seumur hidup Shi Yi mencintaimu selamanya”. Yang asal katanya berawal dari:
- 1314 (yi san yi si) = 一生一世 (yi sheng yi shi)= seumur hidup
- 11 (shi yi) = 时宜 (nama Shi Yi)
- 520 (wu er ling) = 我爱你 (wo ai ni) = aku mencintaimu, merujuk pada hari Valentine di Tiongkok
- 99 (jiu jiu) = 久久 (jiu jiu) = selamanya
Hewan peliharaan Zhousheng Chen
Di dalam versi novelnya, nggak ada tuh cerita Chen mengadopsi kepiting buat dijadiin hewan peliharaannya. Dikasih nama Natrium Klorida dan Natrium Glutamat pula :-D.
Keluarga paman Shi Yi
Dalam drama, Shi Yi dikisahkan punya seorang paman, bibi, dan sepupu yang bernama Shi Yuan Yuan. Ketiga tokoh ini aslinya tidak ada dalam novel, tapi menurut Cyn Lynn tokoh paman dan bibi Shi Yi ini seperti merupakan reinkarnasi dari bibi Cui Shi Yi yang pada kehidupan sebelumnya tidak bisa bersama pria yang dicintianya. Di kehidupan sekarang, ia akhirnya bisa menikah dan hidup bahagia.
Keakraban Zhousheng Chen dengan Paman Lin
Saya suka dengan interaksi mereka berdua di sini yang terasa lebih dekat dan akrab dibanding versi novelnya. Terutama saat Paman Lin suka sekali menggoda dan memanas-manasi Chen soal ada cowok yang lagi berusaha ngedeketin Shi Yi.
Hilangnya cincin kawin Zhousheng Chen
Dalam versi novelnya, cincin kawin Zhousheng Chen memang hilang di Bremen, tapi tidak dijelaskan bagaimana hilangnya tahu-tahu cincin tersebut sudah ada di tangan Zhou Wen Chuan yang mengembalikannya ke Shi Yi.
Dalam versi drama, cincin tersebut hilang diambil oleh Tong Jia Ren yang mabuk dan dibawa oleh temannya, Frank, ke rumah Chen karena dia tidak tahu dimana hotel suami Jia Ren. Jia Ren yang masih belum move on, berusaha mencari tahu alasan Chen buru-buru menikah dengan Shi Yi. Dia berharap Chen akan menjawab karena dia cemburu akan pernikahan Jia Ren dengan Wen Chuan, but ended in dismay since it’s only her mere wishful thinking.
Tokoh Frank dan Lin Fei
Drama Forever and Ever juga menampilkan tokoh yang tidak ada dalam versi novelnya, yakni Frank dan Lin Fei. Frank merupakan teman sejawat Chen selama di Bremen (yang anehnya sangat fasih berbahasa mandarin walau hanya diajarkan oleh Chen), sedangkan Lin Fei ini kalau menurut Cyn Lynn merupakan reinkarnasi dari Xie Chen, putra Xie Chong (ajudan P. Nanchen yang di masa sekarang adalah Paman Lin). Btw, di versi masa sekarang, Lin Fei ini keponakannya Paman Lin.
Zhousheng Chen dikira cowok miskin
Ini beneran nggak ada di novel dong. Hahaha… Di drama Forever and Ever, si Chen ini saking low profile-nya sampe dikira miskin oleh teman-temannya sendiri. Pertama si Frank, waktu mau wisuda S3 dia sampai nawarin buat biayain keluarga Chen dateng ke Bremen karena doi nggak pernah liat ada famili Chen yang dateng tiap kali wisuda dari S1-S2. Dan dia kaget pas Tong Jia Ren bilang kalau ekonomi keluarga Chen sangat baik-baik saja. Yah, Frank nggak tahu aja keluarga Chen aslinya kayak gimana kan…
Lalu yang kedua, pas sama-sama dengan rekan kerjanya di lab. Rekan-rekannya sampai patungan buat beliin Chen daging karena mengira selama ini Chen diempani Shi Yi. Astaga… hahaha.
Terus pas tinggal di rumah Shi Yi di Shanghai, petugas keamanan dan bibi tukang kebun juga menyangka kalau Chen ini cowok matre yang numpang hidup sama cewek. Duh, kasian banget image-nya padahal aslinya kaya raya.
Anyway, did you notice kalau apartemen tempat Shi Yi tinggal sepertinya merupakan lokasi yang sama dengan apartemen Jiang Jun – Love is Sweet dan Song Lin x Qing Qing – Love Designer?
Relasi ibu kandung dengan ibu tiri Zhousheng Chen
Kalau versi novelnya, relasi antara ibu kandung dan ibu sambung Zhousheng Chen ini sepertinya tidak ada atau tidak dijelaskan (kalau saya nggak luput saat membacanya). Tapi dalam drama Forever And Ever dijelaskan kalau ibu kandung Chen itu (Qin Wen Jin) sebenarnya masih kerabat jauh keluarga dan diangkat anak oleh neneknya. Masih 1 marga lah dengan ibu sambungnya (Qin Wan). Dan neneknya ini lebih sayang sama anak angkatnya sehingga dia juga sayang banget sama Chen walaupun bukan cucu kandungnya.
Hubungan Hong Xiao Yu – Du Feng
Saya senang sih di versi drama menceritakan awal bertemunya Hong Xiao Yu dengan Du Feng, yang tidak ada dalam novelnya. Lalu juga penyelesaian masalah setelah identitas asli Du Feng sebagai polisi terungkap. Dalam novelnya, kita nggak tahu apakah mereka berbaikan kembali atau tidak, tapi dalam versi drama kita boleh bergembira karena mereka berbaikan kembali.
Kedua tokoh ini, kalau menurut Cyn Lynn, merupakan reinkarnasi dari Hong Xiao Yu dan Cui Feng (kakak Cui Shi Yi) di drama One and Only.
Upacara pernikahan Zhousheng Chen dan Shi Yi
Nah, ini juga di versi novelnya nggak ada lho. Sampai akhir nggak diceritakan kalau mereka mengadakan upacara pernikahan resmi apa tidak. Tahu-tahu waktu sudah dipercepat dan mereka memiliki 3 anak.
时宜, 我永远爱你。
周生辰
“Shi Yi, aku mencintaimu selamanya,” Zhousheng Chen
Sebenarnya masih banyak lagi perintilan-perintilan yang tidak sesuai dengan novelnya, tapi sama sekali nggak mempengaruhi inti cerita. Yang saya tulis di bagian ini hanyalah perbedaan yang paling mencolok antara versi novel dan drama.
Bagian yang ada di novel tapi tidak ada dalam drama
Adegan romantis
Banyak yang sudah menduga kalau drama yang dimainkan Allen Ren pasti minim adegan mesra. Dan yah begitulah adanya. Bahkan pas adegan kissing scene aja bisa tiba-tiba ada pihak ketiga yang nongol merusak suasana. Jadi, kalau kalian pengen lebih puas nikmatin adegan mesra antara Chen dan Shi Yi, I suggest you to read the novel instead. Dijamin lebih puas and let your imagination runs wild. Hahaha…
Poligami dan underground stuffs
Latar belakang keluarga Zhou jauh lebih gelap dari apa yang ditampilkan dalam drama. Bisnis keluarga Zhou aslinya nggak bersih-bersih amat, seperti pernah terlibat dalam dunia gelap yang akhirnya menjadi penyebab meninggalnya ibu kandung Ren. Dalam drama, ibu kandung Ren tetap diceritakan meninggal karena kecelakaan bukan dibunuh karena menjadi mata-mata keluarga.
Kemudian di versi novel, Zhousheng Chen ini bisa-bisanya mendaftarkan pernikahan secara sepihak tanpa sepakat dulu dengan Shi Yi dan mengubah kewarganegaraan, serta memiliki 4 paspor untuk melindungi Shi Yi dari kegelapan keluarga Zhou. Dan pastinya kesemua itu nggak mungkin diperoleh secara legal kan? Dan nggak mungkin bisa lulus sensor dari otoritas setempat sana.
Masih ada tokoh Zhou Wen Chuan yang dalam novelnya diceritakan memiliki 2 istri: Tong Jia Ren dan Wang Man. Keduanya hamil dalam waktu berdekatan pula, padahal nikah sama Tong Jia Ren juga karena terpaksa. Nah, setelah insiden jatuh dari balkon, tidak diceritakan lagi nasib anak yang dikandung Jia Ren, sementara Wang Man keguguran dan itu disengaja untuk menyelamatkan Zhou Wen Chuan.
Di versi drama diceritakan bahwa Wen Chuan sepakat cerai dengan Jia Ren, baru dia secara resmi meminang Wang Man di hadapan keluarga Wang. Namun pada akhirnya Wang Man memutuskan meninggalkan Wen Chuan setelah apa yang dia perbuat terhadap Wen Xing dan mengalami keguguran juga. Dia tidak sanggup membohongi hati nuraninya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa lalu kabur bersama Wen Chuan. Nice girl, I like you and you deserve to be with a far better man.
Lanjut ke bagian Chen bertikai dengan Wen Chuan yang melibatkan senjata api di saat Wen Xing kritis dan di saat pertunjukan opera. Keluarga Zhou ini kentara banget mafianya ya, sampai-sampaI bisa punya pistol. Cerita versi novelnya jauh lebih terasa menegangkannya sih dibanding drama, yang cuma hajar-hajaran, menurutku. Tapi ya itu lagi, ga boleh ditayangkan pastinya warga sipil punya pistol. Eh tapi, jangan rancu sama drama My Dear Guardian ya karena cerita di drama itu kan memang konfliknya tentara vs mafia, sedangkan drama Forever and Ever ini fokusnya ke cerita cinta, jadi bakal aneh juga kalau tokoh protagonis latar belakang keluarganya terlalu kelam.
Nasib Tang Xiao Fu
Di versi dramanya, nasib Tang Xiao Fu ini nggak jelas. Terakhir hanya dikatakan kritis dan kasusnya dengan keluarga Tong berakhir ngambang. Kalau versi novelnya Tang Xiao Fu ini katanya meninggal, makanya keluarga Tang mau nuntut keluarga Tong, tapi hasil akhirnya juga nggak dijelaskan. Mari kita berasumsi mereka sepakat berdamai.
Zhousheng Chen berlutut di depan altar Buddha
Ketika Shi Yi dalam kondisi koma setelah jatuh dari balkon, versi novelnya menceritakan bahwa Zhousheng Chen berlutut di depan altar Buddha meminta kesembuhan Shi Yi. Versi drama diganti menjadi berlutut di depan altar leluhur keluarga Zhou. Apakah kalau dibuat sesuai novelnya bisa menjadi isu sensitif di negara komunis tersebut?
Eh tapi di drama The Sword and The Brocade juga ada adegan keluarga Xu sembahyang ke kulil Buddha. Entahlah, kurang paham jadinya saya.
Anak-anak Chen dan Shi Yi
Bagian ini juga nggak muncul dalam drama, cuma namanya aja yang ditampilin. Angan-angannya Zhousheng Cheng kalau punya anak nanti namanya Zhou Mu Shi. Nggak pakai marga Zhousheng karena nantinya ‘tahta’ mau diserahkan ke Zhousheng Ren.
Adegan dan dialog favorit
Syair Beautiful Bones/ Tulang yang Cantik
Tulang yang cantik
Langka di dunia
Ada yang bertulang, tidak berkulit
Ada yang berkulit, tidak bertulang
Drama Forever and Ever
Tulang yang cantik merupakan analogi dari inner beauty. Banyak orang masa sekarang yang lebih mementingkan status dan atribut seseorang dibanding isi hati dan kepribadiannya. Kalimat inilah yang diucapkan oleh Shi Yi dan kebetulan terdengar oleh Chen di Xi’an.
Apakah kamu percaya dengan reinkarnasi?
SY: Apakah kamu percaya dengan ramalan?
ZSC: Tergantung. Jika hasil ramalannya bagus, biasanya saya cenderung percaya. Kalau tidak ya saya abaikan.
SY: Saya bisa meramal sedikit.
ZSC: Benarkah?
SY: Boleh pinjam tanganmu? (Meraba sebentar) Apa kamu percaya reinkarnasi? Kita saling mengenal di kehidupan sebelumnya… Bercanda!
ZSC: Saya percaya. Dalam hidup ini, setiap pertemuan yang terjadi pasti karena ada sebab dan akibatnya.
Drama Forever and Ever episode 2
As a Buddhist practicer, I really adore this part and one of the main reasons why I voluntarily invested my time watching this drama, aside from its undeniable interesting story.
Berhadapan dengan love rival
Bahagianya wanita itu ketika suami/ pacar kita merada cemburu ketika ada laki-lain yang mencoba mendekati ceweknya, ya nggak? Sama halnya kayak Zhousheng Chen ini yang sebel banget si Wang Yin Dong masih aja caper dan deket2in bininya. Nggak tahu apa Shi Yi udah jadi istri orang? Hahaha…
SY: Kenapa kamu menatapi Wang Yin Dong dengan intens begitu?
ZSC: Memberi hormat kepada pihak yang kalah.
Adegan ketika Zhousheng Chen menyusul Shi Yi di Wuzhen
Masih ada lagi…
WYD: Apakah kamu akan menemani Shi Yi di sini?
ZSC: (panas) Saya ini suaminya, kalau bukan saya yang menemaninya, lalu siapa lagi?
SY: (melirik bahagia)
Adegan ketika Shi Yi jatuh sakit di Shanghai, sementara Chen masih di Zhenjiang. Chen langsung ngebut balik ke Shanghai ditemani Mei Xing.
Dan lagi…
Di episode 9, ada seorang pria asing yang arogan dengan mobil sport mewahnya berusaha flirting ke Shi Yi yang lagi asyik memilih buah. Si cowok berusaha menujukkan kekayaannya dengan ingin membeli seluruh dagangan buah untuk Shi Yi. Shi Yi menolaknya dan berkata bahwa pacarnya (Chen) bakal beliin buat dia. Saat itu Chen lagi menerima telepon di mobil, si cowok arogan ini melihat Chen dengan tatapan meremehkan dan berkata kalau Shi Yi nggak bisa milih cowok. Ha! Belum tahu dia siapa yang dihadapi.
Chen yang ngelihat Shi Yi digodain, langsung turun dari mobil dan pasang badan. Si cowok arogan pun pergi dengan tatapan menghinanya.
Beberapa hari kemudian, si cowok ini datang dengan kakek buyutnya ke kediaman Zhou untuk bertemu dengan Chen. Maksud hati ingin sowan sembari meminta bantuan keluarga Zhou supaya mau berinvestasi di perusahaan start-up si cowok ini.
Lalu, betapa terkejutnya si cowok ini begitu berhadapan dengan Chen dan Shi Yi. Si kakek buyut lantas memperkenalkan si anak cowok ini, yang masih ada hubungan keluarga, kepada Chen dan Shi Yi. Secara silsilah, si cowok memanggil si kakek ini sebagai 曾爷爷 (zeng yeye/ kakek buyut) dan harus memanggil Chen dengan sebutan 表叔爷爷 (biao shu yeye/ kakek sepupu). Otomatis harus memanggil Shi Yi dengan sebutan 表叔奶奶 (biao shu nainai/ nenek sepupu) juga.
Kakek buyut: Ayo cepat panggil 表叔爷爷.
Si cowok: (terdiam seribu bahasa)
ZSC: 伯伯 (bobo/ paman yang dituakan), silahkan duduk dulu.
Kakek buyut: Aiya, kenapa anak ini jadi pemalu begini? Cepat panggil.
Si cowok: ……………….. 表叔爷爷.
ZSC: Ah, perkenalkan dia ini adalah tunanganku (mengarah ke Shi Yi)
Si cowok: ………………… (dengan berat hati) 表叔奶奶.
Drama Forever and Ever episode 9
Ekspresi Chen dan Shi Yi di sini keren banget sih. Subtle tapi langsung menohok si cowok arogan tersebut. Kemarin pas ketemu merasa superior, eh taunya masih anak kemarin sore yang baru merintis perusahaan sendiri. Makanya dia jadi nggak enak hati buat jelasin tentang usahanya ke Chen. Ya iyalah, nggak ada apa-apanya dibanding harta Zhousheng Chen! Masih berlagak sombong dan godain calon bini orang pula! XD
Kalau di versi novelnya, adegan ini tuh udah di akhir-akhir. Si cowok emang masih kerabat jauh keluarga Zhou dan dia ngegodain Shi Yi, yang udah resmi jadi istri, pas lagi ada jamuan tahunan keluarga. Versi novelnya, si Chen malah suruh nih cowok tiap tahun datang buat kasih salam ke 表叔奶奶-nya. Ngakak abis pas baca. Hahaha..
Perk of being a Chinese, budaya Tionghoa sangat mementingkan silsilah keluarga dan respek terhadap anggota keluarga yang lebih senior berdasarkan level kelahirannya. Tidak jarang berdasarkan garis keturunan keluarga, orang yang usianya lebih muda dari kita justru posisinya lebih senior daripada kita sendiri dalam pohon keluarga. Setiap level keluarga punya panggilannya masing-masing dan dibedakan antara keluarga pihak ayah dan pihak ibu.
Contoh, saya sendiri punya paman sepupu dari pihak ayah yang usianya hanya terpaut kurang dari 10 tahun dengan saya. Kalau tidak ada hubungan keluarga, biasanya bisa dipanggil dengan sebutan ‘koko’, tapi karena secara silsilah selevel dengan papa saya, mau nggak mau harus dipanggil dengan sebutan 叔叔 atau 表叔 (shushu/ biaoshu = adik sepupu laki-laki ayah).
Zhousheng Chen yang protektif dan takut kehilangan Shi Yi
Bagian ini mulai saya rasakan ketika Shi Yi masuk ke keluarga Zhou dan muncul insiden-insiden di dalam rumahnya. Chen nggak pernah cerita secara gamblang detil kejadiannya karena tidak mau meninggalkan kesan buruk dari keluarganya untuk Shi Yi. Di sisi lain, dia juga takut nantinya Shi Yi jadi terlibat terlalu dalam dan celaka.
Perasaan Zhousheng Chen yang takut kehilangan Shi Yi adalah ketika dia mengajak Shi Yi membuat akta nikah dulu sehabis pesta pertunangan batal. Cara yang terbilang agak egois sih, karena dia sendiri belum terbuka banget soal keluarganya kan. Dan setelah mereka menikah, masalah demi masalah terus datang menimpa mereka.
Dengan mereka menikah dulu, otomatis kan dia memastikan Shi Yi bakal selalu ada di sampingnya. Kalau dilihat dari segi psikologis, Chen ini kan tumbuh dalam kondisi kurang kasih sayang keluarga. Jadi, begitu dia ketemu sama cewek yang mencintainya begitu dalam dan selalu melimpahkan kasih sayang, dia benar-benar merasa takut kehilangan rasa sayang itu.
Di sisi lain status pernikahannya juga membuat dia bisa segera mengambil alih posisi kepala keluarga dan membereskan masalah yang dibikin sama Wen Chuan, tidak peduli ibu sambungnya merestui pernikahannya apa nggak.
Kalau dilihat dari aktivitas skinship, kelihatannya memang Shi Yi sebagai pihak yang aktif sehingga lebih ‘kelihatan’ rasa cintanya pada Chen. Namun sebenarnya, rasa cinta Chen terhadap Shi Yi juga nggak kalah besar. Terbukti ketika Shi Yi koma, dia begitu setia berada di dekat Shi Yi meski sudah disinisin sama ortu Shi Yi dan disuruh cerai pula.
Mama Shi Yi: Bagaimana kalau dia tidak akan sadar kembali?
ZSC: Aku akan menjaganya seumur hidupku. Aku yakin dia akan sadar kembali, tapi aku juga sudah mempersiapkan diri untuk terus menjaganya seumur hidup jika dia tidak akan sadar kembali.
Drama Forever And Ever episode 29
Lalu setelah Shi Yi akhirnya sadar dari koma,
ZSC: Aku yakin kau akan sadar kembali. Tidak pernah kuragukan. Tidak pernah goyah.
SY: Bagaimana jika kau salah menebak?
ZSC: Tidak mungkin salah, dan tidak boleh salah. Aku juga tidak sanggup menerimanya kalau sampai salah.
Drama Forever and Ever episode 30
Final say
Plot cerita
Siapa bilang cerita ini isinya cuma happy ending tanpa heart-wrenching story? Walau pada akhirnya mereka bisa bersama di kehidupan kali ini, tapi tetap saja perjuangannya nggak mudah. Hidup Shi Yi sendiri sempat berada di ujung tanduk.
Secara umum, saya suka jalan cerita Zhousheng Chen dan Shi Yi baik versi novel maupun dramanya, tentu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salut dengan karya Mo Bao Fei Bao yang mempesona ini, plus syair-syair Tiongkok kuno yang sarat makna mendalam.
Konflik dalam cerita drama dan novelnya nggak terlalu njelimet karena sepertinya difokuskan pada perkembangan hubungan Chen dan Shi Yi. Seperti yang saya bilang sebelumnya, bagian klimaksnya sedikit kurang greget.
Namun demikian, saya masih punya 1 pertanyaan tertinggal sih, yakni tentang penamaan Zhousheng Ren. Kan dikatakan bahwa pemberian marga Zhousheng hanya untuk anak sulung dan putra-putra selanjutnya hanya bermarga Zhou saja. Lalu, setelah ayah Chen meninggal, paman Chen berinisiatif memakai marga Zhousheng dan memegang posisi kepala keluarga sementara waktu. Dari situlah, Ren akhirnya menggunakan marga Zhousheng juga. Pertanyaan saya kok boleh begitu ya? Dan Ren sendiri diadopsi sama Qin Wan kan jadi anak bungsu. Soal penamaan ini tetap masih agak membingungkan sih buat saya.
Setelah menonton drama Forever and Ever sampai tamat, saya paham kenala banyak orang begitu mencintai drama ini. Cerita cinta 2 insan manusia yang harus melewati 2 masa kehidupan untuk bisa bersatu itu sangat menyentuh hati. Ditambah akting pemainnya yang apik, mampu menerjemahkan cerita ini menjadi sebuah drama kehidupan yang sangat indah.
Akting pemain
Soal akting, saya salut banget sama kepiawaian dan chemistry antara Allen Ren dan Bai Lu. Sepanjang menonton drama, baik dracin maupun drakor, nggak sedikit drama yang banyak adegan kiss scene-nya tapi chemistry antara pemainnya B aja. Beda dengan Allen Ren – Bai Lu ini, yang chemistry-nya tetap terasa walau minim kiss scene. Recommended deh buat kalian tonton.
FYI, ini tuh drama Allen Ren pertama yang saya tonton. Karya-karya sebelumnya hanya sekadar tahu tapi nggak sampai menggugah hati mau nonton. Terus setelah lihat aktingnya di sini, well, saya mengakui kualitas aktingnya emang jempolan. Dari gesture sampai tatapan mata semuanya bisa berbicara tentang apa yang lagi Zhousheng Chen rasakan. Awal niat mau nonton drama ini lebih ke faktor cerita dan Bai Lu-nya sih saya, karena sebelumnya kan udah liat kualitas aktingnya di Love is Sweet and it is nice to see her acting again in this beautiful love story, ain’t you?
Karakter tokoh
Mei Xing – Zhou Wen Xing
Karakter paling kasihan nomor 1 buat saya. Bagaimana tidak? Tokoh Mei Xing di kehidupan kali ini harus merasakan 2x patah hati. Pertama pas naksir Shi Yi, eh ternyata udah jadi istri sahabatnya sendiri. Pas mau membuka hati buat Wen Xing, Wen Xing-nya keburu meninggal.
Aku tidak tahu punya hutang apa padanya (Chen) di masa lampau, sampai-sampai mau terus membantunya tanpa henti.
Mei Xing
Mei Xing di kehidupan lampaunya merupakan putra mahkota yang menjadi penyebab kematian Zhousheng Chen. Baik di kehidupan sebelumnya, maupun yang sekarang, ia sama-sama tidak bisa bersama Shi Yi, hanya bisa menjadi cinta tak berbalas.
Lalu untuk Wen Xing, saya turut kasihan padanya yang dalam 2 masa kehidupan tetap tidak bisa bersama pria yang dicintainya. Hanya bisa memendam perasaan pada putra mahkota (dulu) dan Mei Xing (sekarang). Ya, Wen Xing ini merupakan reinkarnasi dari Putri Xing Hua dalam drama One and Only.
Zhou Wen Chuan
Baik versi novel maupun drama, Zhou Wen Chuan ini memang totally bastardo. Tega bermain-main dengan nyawa adiknya sendiri demi melindungi perbuatan kotornya. Dan masih nggak sadar diri dengan segala perbuatan kriminalnya, masih menyalahkan Zhousheng Chen.
Qin Wan dan Er Shu
Di awal cerita, saya sempat mengira si ibu tiri ini bakal ikutan jahat juga bersama Er Shu supaya Chen gagal mengambil alih posisi kepala keluarga Zhou. Apalagi setelah ia menentang keras pernikahan Chen dengan Shi Yi.
Namun rupanya alasan Qin Wan menentang pernikahan tersebut atas dasar pengalamannya mengurus keluarga Zhou. Latar belakang Shi Yi yang biasa-biasa saja, tidak akan mampu menghadapi keluarga Zhou yang kompleks dan rumit. Ia juga berharap Chen bisa menikah dengan gadis yang latar belakang keluarganya kuat agar bisa menjadi pelindung Chen di masa mendatang.
Qin Wan sadar di dalam keluarga Zhou yang besar ini, Chen hanya seorang diri. Nggak ada orang di keluarganya yang murni berpihak pada Chen, kecuali Zhousheng Ren dan Wen Xing. Tapi yang satu umurnya masih kecil dan Wen Xing punya badan yang lemah akibat kelainan jantung bawaan lahir.
Tapi apa daya, penolakannya tetap terbentur dengan kekeraskepalaan Chen. Karena pernikahan sudah dilaksanakan secara hukum, akhirnya ia menandatangani semua dokumen yang diperlukan untuk Chen memegang kendali keluarga. Er Shu-nya sendiri tidak berbuat apa-apa dan memilih nurut sama peraturan keluarga.
Kedua tokoh ini juga bisa dibilang fair enough. Ketika Zhou Wen Chuan secara tidak langsung menyebabkan adiknya meninggal, mereka sepakat mengurung Wen Chuan untuk tinggal di aula leluhur. Ini adalah jalan terbaik supaya Wen Chuan bisa merenungi kesalahannya dan tidak berurusan dengan polisi perihal kematian Wen Xing.
ZWC: Kalau saja paman mau membantuku dari awal…
Er Shu: Keluarga Zhou bukan hanya milik seseorang. Keluarga Zhou adalah milik masyarakat dan punya aturannya sendiri!
Drama Forever and Ever episode 24
Namun ketika tindakan kriminalnya menggalang dana ilegal dan penyelundupan terkuak, mereka tidak bisa lagi melindungi Wen Chuan dan setuju untuk membuat Wen Chuan menyerahkan diri.
Sayangnya Wen Chuan ini pura-pura nurut dan malah ingin mencelakai Chen. Dia menyalahkan Chen atas semua musibah yang menimpa dirinya (dasar anak nggak tahu diuntung emang). Tapi Tuhan masih lebih sayang sama Chen dan Shi Yi sehingga akhirnya malah dia yang say good bye sama dunia.
Meninggalnya Wen Chuan dan Wen Xing sejujurnya membuat saya iba juga pada Qin Wan. Dinikahkan paksa dengan ayah Chen, padahal hatinya untuk Er Shu. Puluhan tahun bertarung menghadapi kompleksnya keluarga Zhou seorang diri dan harus berakhir kehilangan 2 anak kandungnya. Untungnya, ayah Chen masih berbaik hati tidak membongkar aib dirinya dengan Er Shu dan mengakui kedua anak kembar tersebut sebagai anaknya, yang seharusnya adalah keponakannya. Mungkin juga sebagai timbal balik agar dia mau mengurus Chen dengan baik.
Rating
Sepertinya sudah lama saya nggak merasakan yang namanya susah move on setelah drama The Sword and The Brocade dan My Dear Guardian. Konflik internal keluarga yang menjadi tema cerita drama Forever And Ever juga sedikit banyak mengingatkan saya pada drama tersebut.
Kalau dilihat dari napak tilas isi review drama Tiongkok di blog saya, tema-tema cerita yang seperti ini yang alam bawah sadar saya sukai, ketimbang drama-drama tentang overbearing and arrogant CEO meets damsel in distress, macam Hello Mr. Gu. Drama model tersebut boleh juga ditonton sesekali sebagai selingan, tapi biasanya nggak sampai bisa bikin baper parah. Dan kalau kalian merasa bosan dengan cerita drama CEO yang begitu-begitu aja, coba deh kalian nonton drama Forever and Ever ini.
Drama Forever and Ever ini bisa ditonton sampai tamat kalau sudah berlangganan VIP. Buat kalian yang mau nonton borongan, silahkan klik tombol dk bawah ini dan nikmati Free 3 Days VIP di iQiyi.
Ah, rasanya belum rela meninggalkan 2 tokoh ini. Apakah tandanya saya harus nonton drama One and Only juga? Hmmm…
Sumber foto: My Drama List