Kebutuhan biaya kuliah sudah menjadi anggaran yang sifatnya penting dan harus dipersiapkan oleh para orang tua sedini mungkin supaya anaknya bisa menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Sebagaimana diketahui, pendidikan lanjut membutuhkan biaya yang jumlahnya tidak sedikit. Jika orang tua salah dalam menyusun strategi penyisihan dana pendidikan anak, dikhawatirkan anak terancam tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
Rincian Biaya Kuliah Anak
Fakta bahwa uang kuliah semakin tahun semakin mahal, membuat para orang tua kerap kali mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anaknya. Fenomena ini jelas menjadi beban bagi orang tua karena harus mengeluarkan biaya ekstra demi mendukung kegiatan belajar anak dengan pembelian fasilitas pendukung seperti laptop, ponsel canggih, buku, dan lain sebagainya. Lebih jauh, berikut merupakan rincian biaya kuliah yang perlu dipersiapkan.
1. Uang Pangkal
Sebelum berstatus aktif menjadi mahasiswa dari sebuah universitas, peserta diharuskan untuk membayarkan uang gedung, alias uang pangkal. Dimana uang pangkal sendiri dibayarkan saat awal masuk perkuliahan bersamaan dengan uang semester 1.
Besaran uang pangkal yang dibebankan pihak kampus bergantung pada kebijakan masing-masing universitas dan program studi yang diambil. Umumnya dimulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah. Menariknya, beberapa kampus mengizinkan orang tua untuk mencicil uang pangkal jika merasa keberatan untuk membayarnya langsung.
2. Uang Semester
Setiap kali mahasiswa menemui semester baru, orang tua diwajibkan membayar uang semester dan SKS untuk bisa melanjutkan program studinya ke tahap berikutnya. Biasanya, besaran uang semester sifatnya flat, alias sama, dari semester awal.
Disamping itu, orang tua juga diharuskan untuk mempersiapkan uang SKS yang nilainya disesuaikan dengan jumlah SKS yang diambil dalam semester tersebut. Semisal saja Anda mengambil 20 SKS dengan biaya per SKS sebesar Rp 200.000. Maka, jumlah biaya SKS yang harus dikeluarkan sebesar Rp 200.000 x 20 SKS, yaitu Rp 4.000.000.
3. Biaya Tambahan Lainnya
Disamping uang pangkal, semester, dan SKS, orang tua juga dianjurkan untuk mempersiapkan kemungkinan biaya tambahan lain seperti halnya print atau jilid makalah tugas, alat tulis, pembelian buku, fotokopi bahan kuliah, uang transportasi, biaya kuliah, sampai biaya praktek untuk beberapa program studi.
Mungkin memang jumlahnya tidak besar, namun jika dikalkulasikan secara keseluruhan, biaya tambahan lainnya ini bisa menguras kantong orang tua, bahkan nilainya bisa melebihi uang semesteran!
Inilah mengapa orang tua harus mengkalkulasikan seluruh biaya yang diperlukan anak sampai studinya selesai dengan memanfaatkan fitur kalkulator pendidikan dari Pru Cerah. Dengan perhitungan yang tepat, orang tua bisa menyesuaikan besaran dana yang harus disisihkan dari pendapatannya.
Tips Mempersiapkan Dana Kuliah Anak
1. Riset Sebelum Daftar Sekolah
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tiap-tiap universitas membebankan dana kuliah yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Usahakan untuk meriset seluruh biayanya sebelum anak Anda mendaftar sekolah. Jangan sampai, biaya yang diminta melebihi kemampuan finansial Anda dan keluarga, atau malah biaya kebutuhan sehari-hari Anda yang nantinya bakal terganggu.
2. Evaluasi dan Membuat Rencana Keuangan
Perhatikan kembali dan catat penghasilan berikut pengeluaran keluarga Anda dalam 1 bulan kalender. Setelah itu, tentukan berapa banyak persentase pendapatn yang bisa Anda sisihkan dalam tabungan anak. Perlu dicatat, upaya penyisihan pendapatan ini wajib dipertimbangkan tanpa mengganggu pengeluaran pokok di rumah selayaknya tempat tinggal, makan, juga utang.
3. Membeli Produk Asuransi
Asuransi menjadi opsi bagi orang tua untuk mengamankan dana pendidikan anaknya. Dengan pembelian produk asuransi, orang tua bisa lebih fokus dan disiplin dalam mempersiapkan kebutuhan dana kuliah anak.
Itulah beberapa rincian dan tips untuk mempersiapkan biaya kuliah yang perlu Anda ketahui. Biaya kuliah yang semakin mahal setiap tahunnya juga membutuhkan persiapan biaya yang lebih tinggi. Dengan begitu, pendidikan anak di masa mendatang bisa tetap terjamin.