Mengatasi Alergi Kulit Pada Bayi Akibat Gigitan Nyamuk

Selama ini saya sudah mengetahui kalau alergi itu bisa diturunkan ke anak. Siapa sangka kalau ternyata anak kedua saya, Rafael, yang belum genap setahun juga sudah membawa bakat tersebut. Saya mengetahuinya ketika dokter anak melihat adanya noda hitam bekas gigitan nyamuk di kulit kaki anak saya. Bagaimana saya mengatasi alergi kulit pada bayi akibat gigitan nyamuk ini?

Jujur saja, tinggal di negara beriklim tropis seperti Indonesia ini, gangguan serangga seperti nyamuk sudah jadi makanan sehari-hari. Meski setiap malam suami atau saya bergerilya ‘menyapu bersih’ nyamuk yang ada di kamar, tetap saja masih kecolongan. Pagi hari saat bangun tidur, saya suka melihat bentol-bentol di kulit kaki anak saya. Ya, selama ini saya hanya memakaikan celana pendek karena anak saya tipe yang gampang berkeringat ketika tidur. Padahal temperatur AC menurut kami orang dewasa sudah cukup dingin.

Kenapa saya nggak menggunakan semprotan anti nyamuk? Ya karena anak saya masih di bawah umur dan saya khawatir akan efek aerosol yang mungkin menempel pada benda-benda atau sprei di kamar. Sekalipun ada brand yang mengklaim aerosolnya aman apabila tidak sengaja terhirup, tetap saja saya masih lebih memilih raket listrik hehehe…

Baca juga: Kova UV Vacuum Cleaner Bersihkan Kasur secara Mandiri

Kemudian sewaktu mengunjungi DSA untuk melakukan imunisasi rutin, DSA mendapati bekas-bekas bentol yang menghitam pada kulit anak saya. Lantas beliau mengatakan bahwa anak saya sepertinya memiliki bibit alergi dan bertanya apakah kami selaku orangtuanya memiliki riwayat alergi. Dari pihak saya, iya saya sendiri memang memiliki riwayat alergi debu dulu ketika masa SD-SMP.

*) DSA: dokter spesialis anak

Mendengar perkataan DSA saya agak bingung kenapa bekas bentol tersebut bisa dikaitkan dengan bakat alergi? Setahu saya wujud alergi terlihat lebih ‘nyata’ seperti gatal-gatal atau bercak kemerahan pada kulit, atau mungkin pilek dan bersin yang tak kunjung berhenti seperti yang saya alami dulu. Jadi saat melihat bekas bentol yang menghitam dan lama hilang, saya pikir itu biasa pada kulit bayi dan saya hanya mengoleskan lotion anti nyamuk untuk meredakannya. Nyatanya menurut DSA justru itu adalah tanda-tanda adanya bakat alergi pada bayi. Alergi tidak selalu dalam bentuk seperti yang saya pikirkan sebelumnya.

DSA lantas menyarankan agar kami sebaiknya tetap memakaikan celana panjang saat Rafael tidur dan lebih rutin mengoleskan lotion anti nyamuk padanya. Lalu untuk mengobati noda hitam akibat bentol, dokter meresepkan sebuah salep bernama Hydrocortisone Cream 1%. Salep ini harus dioleskan tipis-tipis pada kulit yang bermasalah dan digunakan sebanyak 3x sehari. Ketika kondisi kulitnya sudah membaik, penggunaan salep bisa dihentikan.

Karena saat itu sedang berada di rumah sakit, salep tersebut langsung saya beli di bagian farmasi. Sepulang dari RS, saya iseng mengecek aplikasi Halodoc apakah obat alergi ini juga bisa dibeli di sana. Siapa sangka ternyata salep ini juga bisa kita peroleh dari aplikasi sewaktu-waktu dibutuhkan. Tentu saja untuk pembelian dan penggunaan salep ini kita harus mengikuti resep dokter.

Halodoc sendiri merupakan aplikasi kesehatan berbasis digital yang bisa kita unduh di Google Play atau App Store. Tidak hanya menyediakan sarana jual-beli obat dan vitamin, Halodoc menyediakan informasi yang sangat lengkap seputar kesehatan, daftar rumah sakit, daftar dokter, dan bahkan kita bisa melakukan pra-konsultasi via online dengan dokternya, lho. Fasilitas ini membantu banget buat kita yang sedang dilanda pandemi untuk meminimalisir kunjungan ke RS kecuali dalam kondisi mendesak.

Baca juga: Dampak Positif Wabah Corona yang bisa Kita Syukuri

Jadi, sekarang ini amunisi perawatan baby Rafa sehabis mandi adalah dengan menggunakan produk-produk berikut ini:

1. Minyak telon Doodle
   Saya memilih minyak telon ini karena aromanya yang khas. Nggak seperti aroma minyak telon kebanyakan tapi juga ada sentuhan aroma green tea yang lembut. Saya dan suami sama-sama suka sama aroma ini. Selain itu, aroma green tea juga mampu membuat nyamuk ogah dekat-dekat.
2. Bebe Roosie Bugs Repellent Cream
   Agar pencegahan gigitan nyamuk lebih optimal, saya membalurkan krim anti serangga dari Bebe Roosie ke area kaki Rafael, yang sering jadi santapan lezat para nyamuk. Krim ini mengandung Lavender dan Citronella yang sudah dikenal ampuh mengusir serangga. Diperkaya dengan aloe vera dan jojoba oil untuk menjaga kelembaban kulit bayi. Krim Bebe Roosie juga tidak mengandung DEET, bahan kimia anti serangga, sehingga aman untuk bayi.
3. Hydrocortisone Cream 1%
   Ini adalah senjata pamungkas kalau pada akhirnya tetap ditemukan adanya bentol pada kulit Rafael.

Nah ini kurang lebih yang saya lakukan untuk mengatasi alergi kulit pada bayi akibat gigitan nyamuk. Kalau Moms apa saja yang dilakukan pada putra/i kesayangan?